Selamat datang kembali al-Kitāb Student! Kali ini, kita akan merenungkan Keluaran Pasal 27, yang berbicara tentang mezbah korban bakaran, pelataran Kemah Suci, dan minyak untuk lampu. Pasal ini memberikan panduan rinci tentang bagaimana umat Israel harus mempersiapkan peralatan penyembahan mereka, mulai dari mezbah untuk mempersembahkan korban hingga minyak yang digunakan untuk menjaga lampu tetap menyala di Kemah Pertemuan.
Mezbah korban bakaran adalah salah satu komponen penting dalam ibadah Israel. Tuhan memerintahkan agar mezbah ini dibuat dari kayu penaga yang dilapisi dengan tembaga, simbol kekuatan dan ketahanan. Bentuknya yang persegi dan tiga hasta tingginya menunjukkan kesempurnaan dan keadilan Tuhan. Tanduk-tanduk yang ada di keempat sudut mezbah adalah simbol kekuatan dan perlindungan Tuhan. Mezbah ini adalah tempat di mana korban-korban dipersembahkan untuk penebusan dosa, sebagai lambang bahwa umat Israel selalu membutuhkan pengampunan Tuhan.
Pelataran Kemah Suci adalah area yang mengelilingi Kemah Suci itu sendiri. Panjangnya seratus hasta di sisi-sisinya dan lebarnya lima puluh hasta. Tiang-tiang yang menopang layar yang mengelilingi pelataran terbuat dari tembaga, tetapi kaitan-kaitan dan penyambungnya dari perak. Ini menggambarkan kesakralan dan kemuliaan Tuhan yang hadir di tengah umat-Nya. Pelataran ini berfungsi sebagai tempat persiapan sebelum umat memasuki Kemah Suci.
Bagian terakhir dari pasal ini mengarahkan perhatian kita pada minyak zaitun murni yang harus dibawa oleh umat Israel untuk menyalakan lampu di dalam Kemah Pertemuan. Minyak zaitun melambangkan kemurnian dan pengabdian yang harus kita bawa dalam pelayanan kita kepada Tuhan. Lampu ini harus terus menyala, menunjukkan kehadiran Tuhan yang tidak pernah padam. Tugas ini diberikan kepada Harun dan anak-anaknya, yang melambangkan tanggung jawab kepemimpinan spiritual untuk menjaga terang iman tetap bersinar dalam umat Tuhan.
Application in Daily Life: Makna Pengorbanan dan Penyembahan dalam Kehidupan Sehari-hari
Mezbah korban bakaran mengingatkan kita bahwa penebusan dosa hanya dapat terjadi melalui pengorbanan. Dalam konteks iman Kristen, Yesus Kristus adalah korban yang sempurna yang memberikan kita pengampunan. Pelataran Kemah Suci mengajarkan pentingnya persiapan sebelum datang ke hadirat Tuhan. Kita harus menjaga hati kita bersih dan fokus saat menyembah Tuhan. Minyak untuk lampu adalah simbol dari bagaimana kita harus terus menjaga iman kita tetap hidup dan menyala melalui hubungan yang intim dengan Tuhan, berdoa, dan membaca firman-Nya.
Reflective Questions: Merenungkan Pengorbanan dan Penyembahan
Apakah kita menjaga "mezbah" dalam hati kita tetap bersih melalui pengampunan dan penebusan?
Bagaimana kita mempersiapkan diri sebelum datang ke hadirat Tuhan dalam doa dan penyembahan?
Apakah kita terus menjaga "lampu iman" kita tetap menyala melalui kehidupan yang dipenuhi oleh firman dan doa?
“Terang Tuhan tak pernah padam, dan dalam Dia, iman kita akan selalu menyala terang.”
Demikian renungan kita hari ini tentang Keluaran Pasal 27. Mari terus menjaga terang iman kita menyala dan datang dengan hati yang siap ke hadirat Tuhan setiap hari. Sampai jumpa di pembahasan selanjutnya!
Comments