Selamat bergabung kembali, al-Kitāb Student, dalam refleksi kita tentang Firman Tuhan. Kali ini, kita menjelajahi Kitab Kejadian, Pasal 28, yang memberikan pemandangan yang luar biasa tentang hubungan antara Tuhan dan manusia serta janji-janji-Nya yang luar biasa
Dalam pasal ini, kita menyaksikan momen ketika Ishak, ayah Yakub, memberikan perintah dan berkat kepada anaknya. Dia memerintahkan Yakub untuk pergi ke Padan-Aram untuk menikahi seorang wanita dari keluarga yang setia kepada Tuhan. Pesan Ishak adalah panggilan untuk mendengarkan suara Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya dalam segala hal, bahkan dalam hal pernikahan.
Yakub, dalam perjalanannya, menerima penglihatan luar biasa di Betel. Di sinilah dia melihat tangga yang menghubungkan bumi dan langit, dengan malaikat-malaikat naik dan turun. Tuhan memberikan Yakub janji-janji yang mengesankan, termasuk janji untuk memberkati keturunannya dan melindunginya di mana pun dia pergi. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap perjalanan kita dan siap memberikan berkat-Nya.
Yakub, tersentuh oleh pengalaman rohani yang mendalam, membuat komitmen untuk menjadikan Tuhan sebagai Allahnya. Dia membangun tugu sebagai tanda penghormatan kepada Tuhan dan berjanji untuk memberikan sepersepuluh dari segala yang dia terima sebagai persembahan kepada-Nya. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk memberikan komitmen yang sama kepada Tuhan dalam hidup kita.
Application in Daily Life: Memperhatikan Suara Tuhan dalam Kehidupan Kita
Dalam keseharian kita, kita juga dihadapkan pada pilihan-pilihan penting dan pengalaman spiritual. Pesan Ishak dan penglihatan Yakub mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan suara Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya. Kita dipanggil untuk mendengarkan dan mematuhi panggilan-Nya, serta untuk mempersembahkan hidup kita sebagai tanda penghargaan atas berkat-berkat yang Dia berikan.
Reflective Questions: Mendalami dan Menginternalisasi Firman Tuhan
Bagaimana kita dapat lebih peka terhadap suara Tuhan dalam kehidupan sehari-hari kita?
Apa yang bisa kita pelajari dari komitmen Yakub dalam mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan?
"Di dalam perjalanan iman kita, mari kita selalu memperhatikan suara Tuhan, mengikuti kehendak-Nya, dan mempersembahkan hidup kita sebagai tanda penghargaan atas berkat-Nya."
Terima kasih telah bergabung dalam refleksi ini. Mari terus menjelajahi Firman Tuhan dan merenungkan makna serta implikasinya dalam hidup kita. Sampai jumpa di penjelajahan selanjutnya, tetaplah terinspirasi oleh janji-janji Tuhan yang tak terbatas!
Comments